Persijap Jepara, satu-satunya tim di Jateng yang menjadi peserta Kompetisi Indonesia Super League (ISL) pernah dikabarkan hendak hengkang ke Ligta Primer Indonesia (LPI) empat bulan lalu. Kabar itu tenggelam oleh hiruk pikuk kompetisi.
Tetapi General Manager Persijap Anwar Haryono menyatakan, niat ke LPI itu sebenanrnya sangat
serius dan masih terus berjalan. "Ini serius karena tim kecil yang menggodok di internal Persijap sudah dibentuk dan bekerja," kata Anwar di sela-sela menunggui latihan timnya di Gelora Bumi Kartini, Senin (14/3) sore.
Itu adalah latihan perdana Tim Kota Ukir setelah menjalani partai lawatan ke Papua melawan tuan rumah Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. Dua pemain Semarang United FC, yaitu Amancio Fortes dan Amarildo Souza menonton latihan tim Persijap. Souza yang juga rekan kapten Persijap Evaldo adalah mantan pemain Tim Kota Ukir.
Anwar Haryoyo juga menyebut saat ini sudah ditunjuk manajer Persijap jika sudah ke LPI, yakni Yuli Susanto yang saat ini menjadi Manajer teknik di Persijap. Tim kecil yang beranggotakan beberapa orang di tubuh Persijap itu juga studi banding ke Solo FC beberapa waktu lalu.
Apakah ini berarti tinggal selangkah lagi? "Bisa dibilang begitu, dan ini serius," kata Anwar yang menyebut Bupati Hendro Martojo juga mendukung rencana tersebut.
Syarat
Kendati sudah siap, sampai saat ini belum ada badan hukum yang menjadi syarat ikut ke LPI. Sementara saat ini Persijap masih memiliki PT Laskar Kalinyamat. Latar belakang paling penting terkait niat Persijap ke LPI adalah soal keuangan klub.
Itu jika musim depan dana APBD tidak lagi bisa digunakan klub ISL dalam menjalani kompetisi. "Jika tidak boleh sama sekali, Persijap tidak akan mampu mengikuti kompetisi seperti saat ini, karena dana yang dibutuhkan mencapai belasan miliar rupiah," kata dia.
Jika tidak ada dana APBD, sedangkan masyarakat masih membutuhkan hiburan sepak bola, maka LPI disebut sebagai salah satu pilihan. Pihak LPI juga menawarkan siap mengganti uang yang sudah dihabiskan Persijap di musim ini jika ke LPI dalam waktu dekat ini.
Persijap mendapat dana Rp 6 miliar lebih dari APBD tahun ini. Terkait dengan potensi resistensi suporter, ia menyatakan belum berbicara dengan pendukung tim, termasuk secara terbuka dengan pemain. "Pada saatnya pasti itu akan ditempuh. Ada pro kontra memang," kata dia.
Awalnya yang muncul ke permukaan adalah membuat klub baru di luar Persijap, dan hal itu tidak mengundang resistensi suporter. Tetapi kali ini Persijap yang akan pindah ke LPI. Eko Siswanto, fans berat Persijap asal Pecangaan mengatakan Persijap ke ISL mengorbankan air mata, dana, dan keringat tetapi jika tiba-tiba ke LPI itu tidak tepat.
sumber : http://www.persijapjepara.com
Tetapi General Manager Persijap Anwar Haryono menyatakan, niat ke LPI itu sebenanrnya sangat
serius dan masih terus berjalan. "Ini serius karena tim kecil yang menggodok di internal Persijap sudah dibentuk dan bekerja," kata Anwar di sela-sela menunggui latihan timnya di Gelora Bumi Kartini, Senin (14/3) sore.
Itu adalah latihan perdana Tim Kota Ukir setelah menjalani partai lawatan ke Papua melawan tuan rumah Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. Dua pemain Semarang United FC, yaitu Amancio Fortes dan Amarildo Souza menonton latihan tim Persijap. Souza yang juga rekan kapten Persijap Evaldo adalah mantan pemain Tim Kota Ukir.
Anwar Haryoyo juga menyebut saat ini sudah ditunjuk manajer Persijap jika sudah ke LPI, yakni Yuli Susanto yang saat ini menjadi Manajer teknik di Persijap. Tim kecil yang beranggotakan beberapa orang di tubuh Persijap itu juga studi banding ke Solo FC beberapa waktu lalu.
Apakah ini berarti tinggal selangkah lagi? "Bisa dibilang begitu, dan ini serius," kata Anwar yang menyebut Bupati Hendro Martojo juga mendukung rencana tersebut.
Syarat
Kendati sudah siap, sampai saat ini belum ada badan hukum yang menjadi syarat ikut ke LPI. Sementara saat ini Persijap masih memiliki PT Laskar Kalinyamat. Latar belakang paling penting terkait niat Persijap ke LPI adalah soal keuangan klub.
Itu jika musim depan dana APBD tidak lagi bisa digunakan klub ISL dalam menjalani kompetisi. "Jika tidak boleh sama sekali, Persijap tidak akan mampu mengikuti kompetisi seperti saat ini, karena dana yang dibutuhkan mencapai belasan miliar rupiah," kata dia.
Jika tidak ada dana APBD, sedangkan masyarakat masih membutuhkan hiburan sepak bola, maka LPI disebut sebagai salah satu pilihan. Pihak LPI juga menawarkan siap mengganti uang yang sudah dihabiskan Persijap di musim ini jika ke LPI dalam waktu dekat ini.
Persijap mendapat dana Rp 6 miliar lebih dari APBD tahun ini. Terkait dengan potensi resistensi suporter, ia menyatakan belum berbicara dengan pendukung tim, termasuk secara terbuka dengan pemain. "Pada saatnya pasti itu akan ditempuh. Ada pro kontra memang," kata dia.
Awalnya yang muncul ke permukaan adalah membuat klub baru di luar Persijap, dan hal itu tidak mengundang resistensi suporter. Tetapi kali ini Persijap yang akan pindah ke LPI. Eko Siswanto, fans berat Persijap asal Pecangaan mengatakan Persijap ke ISL mengorbankan air mata, dana, dan keringat tetapi jika tiba-tiba ke LPI itu tidak tepat.
sumber : http://www.persijapjepara.com
0 komentar:
Posting Komentar