kompetisi tandingan tersebut.
"Pembahasannya dua pekan lalu di ruang kerja Bupati. Pihak LPI menyarankan, Persijap untuk pindah langsung ke LPI, bukan dengan nama lainnya," tegas Manajer Bidang Teknik Juli Susanto yang dihubungi melalui ponselnya, Jumat (11/3) siang.
Sebelumnya, Jepara memang tertarik bergabung dengan LPI dengan menggunakan nama bukan Persijap, misalnya Jepara FC, Macan Kurung FC, Laskar Kalinyamat ataupun Persijap 1954. Namun pada akhirnya, secara keseluruhan menggunakan nama Persijap.
Rilis Bupati Jepara Hendro Martojo ke sejumlah media memberikan lampu hijau jika ada tim dari Jepara yang ingin berkompetisi di LPI. Pertimbangan utamanya, Tim Persijap yang berlaga di ISL saat ini cukup banyak menyedot APBD dan pada tahun berikutnya, adanya larangan penggunaan dana APBD dari pemerintah untuk pembiayaan sepak bola.
"Pertimbangan kami jelas masalah anggaran. Pemkab merasa keberatan dengan dana miliaran rupiah untuk sepak bola. Belum lagi nanti adanya larangan penggunaan APBD. Bupati menyarankan agar proses ke LPI untuk dipercepat," imbuh Juli yang juga mantan pemain Persijap era 1980-an tersebut.
Namun Juli melanjutkan, kekisruhan yang melanda tubuh PSSI sekarang ini membuat persiapan menuju LPI sejenak dihentikan termasuk persiapan seleksi pemain. Pihaknya masih menunggu Kongres PSSI yang direncanakan akan bergulir 29 April mendatang.
"Kami masih wait and see dulu melihat situasi kongres. Kalau memang tidak ada perubahan ke arah perbaikan, dengan tegas kami nyatakan Persijap pindah ke LPI," ujarnya.
Jika memang Persijap pindah ke LPI, berarti Laskar Kalinyamat mengikuti jejak tiga tim ISL yang sudah terlebih dahulu berkompetisi, yakni Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar. Ketiga tim itu akhirnya dibekukan PSSI karena mbalelo ke kompetisi di luar PSSI.
sumber : http://www.persijapjepara.com
0 komentar:
Posting Komentar